Nelayan
Nyiur
melambai, sepoi angin pantai
Matahari
pun mulai malu bersinar
Ombak yang
terus menyambar pantai
Pertanda
nelayan harus berlayar
Teriakan mesin diesel
Diiringi doa nelayan
Agar banyak ikan yang didapatkan
Walaupun keadaan sedang sial
Kebahagiaan
di pinggir pantai
Tak senada
dengan tengah lautan
Ombak yang
santai
Kini
berubah menjadi mengerikan
Apa daya, kini Ia ada di sini
Di tengah lautan dengan berbagai
risiko
Entah hidup atau mati
Tangkapan hari ini harus sampai di
took
Ditemani
cahaya lampu tua
Ia tetap
gigih mencari tangkapan
Ia
teringat akan anak istrinya
Ia tak mau
mereka kelaparan
Masih hangat dalam ingatan
Ketika tak satu pun tangkapan Ia
dapatkan
Walau telah berlayar semalaman
Namun tak kunjung tangkapan Ia
dapatkan
Wahai
pejabat pemerintahan
Perhatikanlah
kami para nelayan
Yang
selalu mencari ikan
Untuk
mencerdaskan anak bangsa
Wahai pemegang wewenang
Jangan kau berbuat sewenang-wenang
Jangan kau anggap kami binatang
Yang selalu engkau tending
Wahai
wakil rakyat
Perhatikanlah
kami rakyat melarat
Yang butuh
kebijakan
Agar
mendapat kemakmuran
Terima kasih Tuhan
Kami hidup di negara khatulistiwa
Walau kami tak budidaya
Kami tetap bisa mengambil hasilnya
Terima
kasih Tuhan
Engkau
beri kami keberanian
Untuk
menantang ganasnya ombak lautan
Menantang
maut demi tangkapan
Habib Fathurohim
XI-MIA7/ 13
Tidak ada komentar:
Posting Komentar