EPISODE 1
Hari itu adalah hari yang membuatnya menjadi sangat berbeda. Rani, gadis lugu yang baru saja lulus SMP itu, memutuskan untuk mengikuti kemauan orang tuanya untuk bersekolah di salah satu sekolah favorit dikotanya. Ya, tentu saja disekolah itu sebagian besar muridnya dalam keadaan ekonomi yang menengah keatas. Berbeda dengan dirinya, yang hanya seorang anak dari bapak yang bekerja serabutan, dan seorang ibu yang hanya sebagai pembuat jajanan pasar. Namun berkat usaha dan tekunnya Rani, ia mendapatkan beasiswa untuk masuk ke SMA tersebut.
Hari itu adalah hari yang membuatnya menjadi sangat berbeda. Rani, gadis lugu yang baru saja lulus SMP itu, memutuskan untuk mengikuti kemauan orang tuanya untuk bersekolah di salah satu sekolah favorit dikotanya. Ya, tentu saja disekolah itu sebagian besar muridnya dalam keadaan ekonomi yang menengah keatas. Berbeda dengan dirinya, yang hanya seorang anak dari bapak yang bekerja serabutan, dan seorang ibu yang hanya sebagai pembuat jajanan pasar. Namun berkat usaha dan tekunnya Rani, ia mendapatkan beasiswa untuk masuk ke SMA tersebut.
"Bu, Rani kemarin dipanggil ke Ruang Kasek. Rani ditawarin buat sekolah di SMA Cinta Bangsa bu.. katanya mau dikasih beasiswa" ucap Rani.
"Ibu sangat mendukung kamu kalau memang kamu mau masuk sana. Kamu kan tau kondisi perekonomian kita saat ini. Ibu akan sangat merasa terbantu jika kamu bersekolah dengan beasiswa nak.." balas Ibu.
"Baiklah bu.. kalau memang ibu ingin aku masuk sana, aku akan menuruti perkataan ibu." jawab Rani dengan wajah lesu.Rani sebenarnya tidak ingin masuk SMA Cinta Bangsa. Dia lebih ingin masuk SMA Suka Budaya karena dia merasa memiliki kemampuan lebih dibidang seni dan ingin menjadi seniman. Namun dengan berat hati akhirnya ia mau masuk SMA Cinta Bangsa demi membantu kedua orangtuanya agar tidak perlu merepotkan beban mereka dengan cara mengambil beasiswa. Dengan demikian orang tuanya tak perlu membayar SPP sekolah yang cukup besar.
Hari pertama pun tiba. Seperti biasa 3 hari pertama diawali dengan MOS(Masa Orientasi Sekolah). Pada hari pertama pun Rani sudah dipandang remeh teman-teman kelasnya. Ia masuk dengan baju smp yang sudah lusuh dan kusam serta sepatu yang sudah tidak layak pakai. Dikelas tidak ada yang mau berteman dengannya. Dia menjadi seorang anak yang tertutup. Sudah sekitar tiga bulan ia hanya bermain sendiri, sampai pada akhirnya ada seseorang yang datang..
-Shalmain Lintang Aratri-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar