Jogja Expo Center masih terihat ramai pengunjung. Mayoritas pengunjungnya ialah siswa SMSR Jogja dan beberapa mahasiswa dari Institut Seni Indonesia Jogjakarta dan yang lainnya pengunjung biasa. Di penghujung acara, setelah para juri merundingkan siapa pemenang lomba dan tiba saatnya untuk mengumumkannya.
“Selamat sore hadirin yang kami hormati.”, sapa seorang pembawa acara dengan pakaian formalnya.
“Hadirin sekalian, tiba saatnya untuk pengumuman pemenang ‘JavaArt Paintings Exhibition & Competition’ tahun ini, dan pemenangnya adalah…”
“Anggi H. Prakasa!” kata pembawa acara dengan semangat, dan disambut dengan tepuk tangan meriah oleh para pengunjung.
Anggi Herlin yang sedang melihat lihat pameran tersentak kaget karena mendengar namanya disebut. Sementara itu, Anggi Hartono sedang berdiskusi dengan salah seorang kolektor lukisan masyur di Indonesia. Dengan sungkan, Ia berpamitan pergi karena mendengar namanya dipanggil.
“Lha mabuk nih orang, ikut lombanya saja tidak, apalagi menang.” kata Anggi dengan rasa heran.
“Dimohon, kepada saudara Anggi H. Prakasa segera menempatkan diri di atas panggung untuk menerima penghargaan atas pencapaiannya yang luar biasa dan sangat disukai oleh hampir seluruh juri.”, kata pembawa acara itu lagi.
“Yaudah gih sana ke panggung dulu saja, mungkin namanya salah.”, ujar Xyavenna. Anggi setuju dengan Xyavenna, dan beranjak dari tempatnya menuju ke panggung.
Ketika ia menaiki tangga panggung, ia langsung menjadi pusat perhatian dan disambut dengan tepuk tangan meriah oleh seluruh pengunjung.
Pada saat yang bersamaan, Anggi Hartono juga berlari menuju arah panggung. Ia heran melihat perempuan ‘bermulut pedas’ yang tadi mengomentari lukisannya. Ia pun segera menaiki panggung.
Sambil membawa piala penghargaan, pembawa acara berjalan menuju Anggi Herlin untuk menyerahkannya.
Tepat sebelum piala penghargaan sampai di tangan Anggi Herlin,
“lha Pak?!” kata kedua Anggi secara bersamaan.
“…”
-o-
Paulina (22)
Agatha Advenia (02)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar