PART 1 (PERKENALAN)
Halo! Namaku Andhika Christopher Brain.
Nama panggilanku Brian. Tapi entah mengapa teman-temanku sering memanggilku
Codot. Dalam bahasa jawa codot berarti kelelawar. Mereka pikir aku mirip
kelelawar mungkin. Ya memang aku punya kebiasaan yang hampir mirip kelelawar
sih. Aku sering tertidur saat dikelas, tapi aku tetap belajar malamnya. Ya
sekitar pukul setengah 1 sampai pukul 6 pagi. Toh tak berpengaruh dengan
akademikku, Nyatanya aku selalu mendapat rengking ketika aku waktu SMP sampai
sekarang. Prestasi lainku adalah aku mendapat medali perak Olimpiade Fisika
ketika duduk di bangku SMP. Aku punya hobi bermain basket. Aku menjadi kapten
basket ketika aku ikut team basket di SMP ku dulu. Sekarang aku duduk di bangku
kelas 1 SMA. SMA Harapan Bangsa itulah sekolahku, di salah satu SMA Favorit di
Kota Surabaya. Banyak Orang bilang masa SMA adalah masa mencari jati diri, dan
masa SMA juga rawan akan banyak kejahatan. Ketika aku baru masuk SMA aku
berpikir "Ah, Benarkah semua kata orang itu benar?". Mulai dari situ
aku mulai mencari apa itu masa SMA?. Hari pertama sekolah, seperti halnya
sekolah yang lain hari pertama sekolah selalu diisi dengam Masa Orientasi
Siswa.
Seperti
biasa, hal pertama yang selalu terpikir dikepalaku ketika mengkuti Masa Orientasi
Siswa adalah mengapa hal bodoh selalu di ajarkan? Banyak hal-hal yang dilakukan
pada Masa Orientasi Siswa merupakan sebuah pembodohan publik. Aku berpikir
mengapa hal tersebut selalu saja dilakukan di Indonesia? Bagaimana Indonesis
bisa maju jika sistem pendidikan di Indonesia saja seperti ini. Ahhhhh sudahlah
jangan pernah berpikir seperti orang dewasa. Lagipula kita masih anak-anak,
biar orang tua sajalah yang berpikir hal ini. Nikmati saja masa-masa yang
menyenangkan ini dengan bermain. Mari kita kembali dengan cerita MOS sekolah
baruku. Ketika aku mengikuti MOS banyak hal yang aku pikir meruapakan kegiatan
yang membosankan. Ya kakak kelas yang menyebalkan, kegiatan yang membosankan
dan hal-hal yang aku pikir merupakan sebuah pembodohan publik saja. Tapi satu
hal yang aku sukai dengan Masa Orientasi Siswa, yaitu aku mulai mengenal banyak
teman.
Aku juga mulai mengenal seorang gadis
cantik, namanya Nareswari Mutia Salsabila. Seorang gadis cantik dengan tinggi
164 cm, pintar berbicara, dan juga parasnya yang begitu cantik. Jika dilihat
dari seragam SMPnya dia berasal dari SMP swasta ternama yang ada di Surabaya.
Saat aku pertama kali bertemu dengan dia dan berkenalan dengan dirinnya, hal
pertama yang membuatu kagum pada dirinya adalah dia seorang gadis yang Jutek.
Jika di Bahasa indonesiakan yang benar mungkin dapat disebut pemarah. Ketika aku
berkenalan dengan dirinya aku mengenakan diriku “Hai! Namaku Brian. Aku berasal
dari SMP Tunas Harapan. Kalau kamu siapa? Dia pun menjawab perkenalanku dengan
ramah “Hai juga! Namaku Mutia, aku berasal dari SMP Terang Harapan.” Aku pun
langsung menyahut percapan dia “Ohhh namamu Mutia. Namamu bagus juga, kalau
boleh tahu dimana rumahmu? Dia pun menjawabnya “ Rumahku ada di daerah Kompleks
Perumahan Griya Bhakti daerah Surabaya bagian selatan”. “Wah dekat dong rumah
kita, rumahku ada di Jalan Imam Bonjol No.69 daerah Surabaya selatan juga. Ya sekitar
7 Km dari daerah kompleks perumahanmu” sahutku. Kemuadian dia pun menjawab “Ohh
baguslah kalau begitu, kita dapat mennjadi teman dekat”. Dari cara menjawab
dirinya aku mulai memasang harapan kepada dirinya bahwa aku tertarik kepada
dirinya. Kemudian akupun menjawab dengan sedikit usil “Wahhh benakah seperti
itu? Eh ngomong-ngomong kamu sudah punya pacar belom?”. Dengan seketika raut
mukanyapun berubah menjadi jutek dan menjawab “Apaan sih kok malah tanya
tentang pacar, nggak seru tau nggak sih”. Kemudia aku pun membalasnya “Santai
sajalah, lagipula aku hanya bercanda. Jangan dimasukkan kedalam hati”. Kemudia di
kembali menjawab “Ok baiklah, semoga kita dapat menjadi teman baik”.
Tiba-tiba suara senior kakak kelas yang
berlagak seperti boss berteriak “Adek-adeknya mohon membentuk barisan 3 banjar
sesuai kelas sementara(kelas saat MOS”. Aku pun dalam hati menjawab “Apaansih
nih kakak kelas nggak jelas banget, ganggu keseruanku saja”. Tiba-tiba si
Muatia menghilang entah kenapa, ternyata di sudah berlari meninggalkanku untuk
membentuk barisan dengan rekan-rekannya. Aku pun dengan sedikit malas mengikuti
arahan dari kakak kelas seniorku tersebut. Di situlah aku mulai mengenal apa
arti suka dengan seorang gadis, Mutia namanya. Aku pun ingin mengenalnya lebih
dekat lagi dengan dirinya. Semoga dia juga berharap seperti apa yang aku
harapkan. Sama-sama berharap menjadi seorang teman yang dekat.
Syamsul Tamimi Prasetya Aji
09/08/2016
XI-MIPA 7/29
Tidak ada komentar:
Posting Komentar