Jumat, 29 Juli 2016

Ketika Aku Menjadi? (Part 1)

Ketika Aku Menjadi?

Namaku Rio, aku adalah remaja labil yang bersekolah di lembah tidar, SMA Taruna Nusantara. Aku berasal dari keluarga kecil yang penuh dengan cerita suka maupun duka, ya meskipun lebih banyak dukanya sih.Ayahku seorang tentara sedangkan ibuku seorang pengusaha.
Kedua orang tuaku sangat bertolak belakang. Ayahku, mendidikku dengan keras dan cenderung kasar, sangat berbanding terbalik dengan ibuku. Dengan sentuhan halus dan penuh kasih sayang membesarkanku. Ketika aku mulai beranjak dewasa, ayahku mulai mengenalkanku dengan dunia kemiliteran, yang menurutku amat berat. Ibuku mulai mengenalkanku dengan dunia bisnis, yang menurutkan amat rumit. Hal itu brjalan detik demi detik, hari demi hari, dan tahun demi tahun, sampai pada akhirnya aku mengenal SMA Taruna Nusantara.
Dengan semangat aku coba untuk bisa bersekolah di sekolah ini. Dengan harapan, aku bisa menemukan sebuah kebebasan untuk menemukan jalan demi masa depanku, tanpa mengecewakan keudua orang tuaku yang mengenalkanku dengan dunia mereka masing-masing. Ternyata, di sekolah ini aku bertemu dengan teman-teman dari pelosok negeri ini yang nasibnya nyaris sama denganku. Sekolah ini mengenalkanku dengan kerasnya dunia militer dan beratnya dunia usaha tapi dengan cara yang berbeda dari kedua orang tuaku.
Hari pertama sekolah, kami dipersilakan untuk memperkenalkan diri. Teman-temanku dengan bangga menyebutkan cita-cita mereka dan alasan mereka. Sebagian dari mereka ingin menjadi Perwira TNI/POLRI. Tapi tidak dengan diriku, dengan lirih aku menyebutkan cita-citaku ingin menjadi Dokter. Tapi, muncul keraguan dalam hatiku ketika aku menyebutkan hal itu. Keyakinanku untuk menjadi dokter muncul ketika menjalani PDK. Aku berpikir, betapa keras dan menyakitkannya dunia militer.
Hari demi haripun berlalu. Sampai pada saatnya aku naik kelas 11. Lagi-lagi aku dibingungkan dengan cita-citaku lagi. Aku sadar aku tidak cukup tertarik dengan dunia kedokteran. Aku rasa setelah kelas 11 ini kerasnya dunia militer tidak sekeras apa yang aku pikirkan saat kelas 10. Terlintas dibenakku untuk menjadi Perwira TNI. Menurutku menjadi seorang perwira TNI sangatlah meringankan beban orang tuaku. 4 tahun pendidikan dengan uang saku yang menurutku sangatlah cukup, ketika lulus nanti aku akan mendapatkan gaji yang menurutku lebih dari cukup untuk seorang remaja seumurku. Untuk mewujudkan hal itu, hari demi hariaku jalani untuk mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk memenuhi syarat sebagai perwira TNI.
Kelas 12-pun datang. Teman-temanku mulai bingung kemana mereka akan melanjutkan studinya. Tapi tidak tidaka denganku, aku sekarang lebih yakin untuk memantapkan hati dan melangkah pasti untuk menjadi perwira TNI.
Di tengah kesibukanku saat kelas 12, hatiku berjanji KETIKA AKU MENJADI SEORANG PERWIRA TNI,............ BERSAMBUNG


MAHRUS (18)
FACHRU (17)
SYAMSUL (29)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Blogger news

SELAMAT DATANG DI KELAS XI MIPA 7 SMA TARUNA NUSANTARA

Disqus Shortname

Comments system