Dani
seorang siswa di suatu SMA ternama di Garut. Dia sangat gemar bermain
sepakbola, sampai-sampai dia menjadi pemain PS Garut. Dia juga seorang
penggemar club PERSIB Bandung, sehingga dia sering ke Bandung untuk menonton
club kesayangannya secara langsung. Dia menggunakan uang sakunya untuk menonton
club sepakbola kesayangannya. Dani sering berangkat bersama teman-temannya dan supporter PERSIB Bandung dari Garut.
Selain
menonton club kesayangannya PERSIB Bandung, dia juga mengikuti kompetisi di
DIVISI II sebagai pemain PS Garut. Sehingga dia jarang masuk sekolah, padahal
dia sudah kelas 3 dan sebentar lagi sudah UN. Dia mempunyai keinginan menjadi
pemain sepakbola professional, tetapi
keinginannya itu tidak sesuai keinginan ibunya yang menginginkan Dani menjadi
Tentara seperti ayahnya, yang telah meninggal 3 tahun yang lalu.
“Kamu
harusnya belajar bukan hanya bermain sepakbola terus, Ibu ingin setelah lulus
nanti kamu menjadi tentara, bukan jadi tukang bola!”kata ibu Dani.
“Tetapi
bu, aku sangat menyukai sepakbola. Mengapa aku dipaksa untuk menjadi tentara?”
bantah Dani yang penuh dengan keringat setelah latihan sepakbola.
“ ibu ingin kamu menjadi tentara karena ayahmu sudah tidak ada, kamu juga tahu sendiri bahwa ibu disini hanya ibu rumah tangga, ibu ingin kehidupanmu kelak menjadi lebih baik lagi, ini juga kebaikanmu.” Kata ibu
“Ya sudah bu, nanti ku pikirkan lagi.” Jawab Dani sambil berjalan menuju kamar mandi.
“ ibu ingin kamu menjadi tentara karena ayahmu sudah tidak ada, kamu juga tahu sendiri bahwa ibu disini hanya ibu rumah tangga, ibu ingin kehidupanmu kelak menjadi lebih baik lagi, ini juga kebaikanmu.” Kata ibu
“Ya sudah bu, nanti ku pikirkan lagi.” Jawab Dani sambil berjalan menuju kamar mandi.
Keesokan
harinya dani berangkat kesekolah dengan motor tua nya peninggalan ayahnya. Di
seolah Dani mempunyai teman dekat yang selalu menemaninya dari SMP yaitu Yanti.
Kehidupan Yanti sangat jauh berbeda dengan Dani, Yanti adalah seorang anak
orang kaya ia selalu berangkat ke sekolah menggunakan mobil. Yanti sebenarnya
tidak menyukai sepak bola namun ia menjadi sedikit mengerti sejak ia berteman
dengan Dani. Yanti juga sering menonton ketika Dani bermain sepakbola membela
PS Garut, dan Yanti juga sering ikut dengan Dani ke Bandung untuk menonton
PERSIB Bandung.
Ketika jam
pulang berbunyi Dani cepat-cepat menuju motor tua nya untuk menuju tempat
latihannya. Namun ternyata motor Dani mogok. Dani menuntun motor sendiri,
beberapa lama kemudian Dani bertemu dengan Yanti dijalan, akhirnya Dani ditolong
oleh Yanti. Yanti mengantar Dani menuju tampat latihannya menggunakan mobil
miliknya. Sampai di tempat latihan, ternyata ada pelihat bakat dari club PERSIB
Bandung untuk mencari pemain muda. Dani sangat semangat,dia menampilkan
permainan terbaiknya. Ketika selesai latihan , Dani didatangi oleh pelihat
bakat tersebut. Dan ternyata Dani ditawarin mengikuti seleksi menjadi pemain
muda PERSIB Bandung yang akan dilaksanakan pada seminggu lagi.
Dua hari setelah kejadian itu dani
melaksanakan UN dan mendapatkan informasi dari ibunya bahwa 5 hari lagi ada tes
tentara. Tes tentara itu bertepatan dengan tes pemain Persib. Dani pun bingung
harus mengikuti yang mana akhirnya dia meminta saran kepada yanti.
“menurutku sih kamu ikut tes pemain
Persib saja karena itu kan cita-cita kamu sejak lama jadi pemain bola
profesional. itu kesempatan langka loh" saran yanti
"tapi
yan, ibu ku gak setuju aku jadi pemain bola. dia mau aku jadi tentara seperti
ayah ku dan aku gak mau jadi tentara karena menurutku pendidikan yang mereka
berikan terlalu keras" jawab dani
"yah
saran ku sih mending kamu bilang sejujurnya aja dan ke ibu mu" balas
yanti
keesokan harinya ketika dani pergi lari sore
yanti datang ke rumah dani dan berbicara tentang keinginan dani
"tapi
yan, ibu gak mau dani jadi pemain sepak bola yang masa depannya gak jelas"
jawab ibu dani
"tapi
bu talenta kayak dani tuh bisa jadi pemain hebat bu, jarang orang yg bisa lari
secepat dia" balas yanti
"pokok
nya ibu mau dani jadi tentara seperti ayahnya" potong ibu
dani
malamnya
ibu dani mendapatkan mimpi bertemu dengan ayah dani dan berkata "biar kan
dani memilih jalan hidupnya sendiri, kita sebagai orang tua hanya bisa
mendukungnya saja" kesesokan paginya ibu dani jatuh sakit dan di bawa
kerumah sakit di kota garut.
“dan kalo
kamu mau ikut seleksi pemain persib ibu gak papa, ibu udah gak ngelarang kamu
jadi pemain bola lagi” kata ibu dani
“gak bu
aku mau jadi tentara aja aku gak mau kita hidup susah kayak gini terus” jawab
dani sambil meneteskan air mata
“kamu jadi
pemain bola kayak sekarang aja ibu udah seneng dan, berangkat ke bandung dan
buat bangga ibu nantinya” suruh ibu dani
Akhirnya dani berangkat ke bandung
di antar yanti dan mengikuti seleksi pemain persib. Keesokan harinya ternyata
ia lolos menjadi pemain persib bandung dan mengikuti traning center bersama
pemain-pemain bintang Persib bandung. Di tahun pertamanya bermain di persib
bandung dani menjadi pemain muda berbakat. (tamat)
dirangkai bersama:
Agung RP
Rizky MN
Prasetyo AW
Tidak ada komentar:
Posting Komentar