Sabtu, 30 Juli 2016

Perubahan Membawa Kesuksesan



Perubahan Membawa Kesuksesan


Pada sore hari di Sungai Banyumili sedang terjadi keributan karena ulah si Samir. Samir merupakan remaja berumur 14 tahun yang tinggal di Desa Banyubiru. Hampir semua penduduk Desa Banyubiri mengenal Samir karena tingkah lakunya yang sering membuat onar di desa tersebut. Selain itu, dia juga tidak pernah menuruti perkataan orang tuanya. Onar yang terjadi di desa tidak hanya dibuat oleh Samir melainkan oleh “Ganknya” yang terdiri dari Alip, Choji, dan Tamin. Gank ini dijuluki bernama “Banyumandeg” dan Samir sebagai ketuanya.
Meskipun dia adalah anak yang nakal, di kelas Samir selalu mendapatkan ranking 1. Pada saat pengumuman kelulusan di SMP-nya dia memperoleh nilai tertinggi di sekolahnya, dan dia ditawari beasiswa oleh SMA Sukadisiplin. Beberapa hari setelah hari kelulusan, Gank “Banyumandeg” berkumpul di sebuah tempat. “Halo Bro!” Sapa Samir, “Kok sudah lama gak ke sini Mir?” Tanya Alip, “Iya nih, aku lagi banyak persiapan buat Ujian Nasional SMP” Jawab Samir,”Rencanamu kamu mau melanjutkan sekolah ke SMA mana, Mir?” Tanya Choji,”Belum tahu nih, tapi kemarin aku ditawari beasisiwa dari SMA Sukadisiplin” Ujar Samir, ”Wah sekolah bagu tuh Mir, mau diambil tidak beasiswanya?” Tanya Tamin,”Orang tuaku sih menyuruh aku untuk mengambilnya, tapi aku gak mau pisah dari kalian” Jawab Samir.
Samir pun kembali ke rumah dan menjelaskan kepada kedua orang tuanya, bahwa dia tidak mau sekolah di SMA Sukadisiplin. Namun orang tuanya terus membujuknya untuk mau sekolah di SMA Sukadisiplin, akan tetapi Samir tetap ngotot untuk tidak bersekolah di SMA Sukadisiplin. Dia lebih memilih untuk bersekolah di SMA Sukasantai karena dekat dengan rumahnya. Akhirnya Samir pun masuk di SMA Sukasantai meskipun orang tuanya tidak setuju.
Samir pun menjalani kehidupan di SMA nya dengan membuat banyak masalah dan keonaran. Sampai-sampai dia hampir dikeluarkan dari SMA Sukasantai karena tingkah lakunya tersebut. Banyak kesalahan yang sudah dia perbuat mulai dari terlambat masuk kelas, tidak mengerjakan tugas, berkelahi, merokok hingga pernah tawuran dengan sekolah lain. Karena banyak membuat onar nilainyapun lama-kelamaan menurun. Meskipun begitu orang tuanya tetap menasehatinya setiap saat namun Samir tetap saja nakal.
Begitu lulus SMA ia sangat menyesal karena mengetahui nilainya yang jauh menurun jika dibandingkan saat SMP, ia menceritakan hal tersebut kepada orang tuanya dan meminta maaf kepada orang tuanya atas semua kesalahan-kesalahan yang telah ia perbuat selama ini dan juga ia berjanji akan merubah sifat-sifatnya dan akan memperbaiki nilai akademiknya.
Saat ia akan mendaftar ke perguruan tinggi, ia ditolak oleh perguruan tinggi hingga 9 kali. Hingga akhirnya dia diterima di Universitas NangBanyu. Saat menjadi mahasiswa dia berhasil merubah sifat-sifatnya karena ia tidak mau mengulangi kesalahan-kesalahannya saat SMA. Ketiga teman lamanya yang juga diterima di Universitas Nangbanyu. Samir sering diajak untuk membuat berbagai masalah lagi, namun ia selalu menolaknya karena ia telah berjanji kepada orang tuanya
Akhirnya samir lulus dengan mendapat predikat terbaik dan dapat menyelesaikan pendidikan dengan cepat yaitu hanya 3,5 tahun. Dan ia diterima untuk bekerja di Departemen Keuangan sebagi pejabat tinggi, di pekerjaannya ia selau memberikan yang terbaik sehingga membuat seluruh hal yang dikerjakannya selalu terlihat baik di mata atasannya dan inilah yang membuat karirnya selaulu menanjak dan iapun menjadi orang sukses dan membuat bangga kedua orang tuanya

1. Ahmad Haulian Yoga Pratama   (XI-MIA7/04)
2. Edgar Alief Angkasa Putra         (XI-MIA7/11)
3. Habib Fathurohim                       (XI-MIA7/13)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Blogger news

SELAMAT DATANG DI KELAS XI MIPA 7 SMA TARUNA NUSANTARA

Disqus Shortname

Comments system